Jajanan Sehat Untuk Anak

Jakarta  - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menggalakkan Program Aksi Nasional Jajanan Sehat (PANJS) di lingkungan sekolah dasar.

"Program tersebut disupervisi langsung oleh Wakil Presiden Boediono untuk memastikan anak-anak sekolah dasar mengonsumsi jajanan sehat," kata Kepala BPOM Pusat Lucky S Slamet dalam konferensi pers di Kantor BPOM, Jakarta Pusat, Jumat.

Menurut Lucky, latar belakang penggalakan program yang diresmikan Januari 2012 lalu itu, disebabkan kasus keracunan makanan yang terjadi di Indonesia tertinggi dialami oleh murid-murid sekolah dasar.

Berdasarkan data BPOM yang disampaikan Lucky, sebanyak 79 persen kasus keracunan makanan terjadi di sekolah dasar.

"Penyebabnya, 44 persen karena jajanan tidak memenuhi syarat kesehatan," kata Lucky.

Jajanan juga menjadikan anak susah makan.
Oleh karena itu, BPOM melalui PANJS berusaha meningkatkan peran komunitas sekolah dalam melakukan pengawasan dan meningkatkan kapabilitas dalam memilih makanan sehat di lingkungannya.

Keamanan serta kualitas jajanan anak yang biasa dijual di sekolah memang kerap menimbulkan kekhawatiran para orangtua. Namun, melarang anak untuk tidak jajan sama sekali pun rasanya tidak mungkin karena bisa saja anak terpengaruh teman-temannya. Selain itu, jajanan menyumbang 36 persen dari total energi yang dikonsumsi anak.
Untuk memastikan makanan yang dikonsumsi anak aman, idealnya memang anak dibawakan bekal makanan yang dibuat sendiri di rumah. Namun, jika tidak memungkinkan, sebaiknya para orangtua mulai mengajarkan anak bagaimana mengenali dan memilih jajanan yang sehat dan aman.
makanan yang sehat juga menjadikan anak cerdas.
Berikut ini adalah 5 panduan memilih makanan atau jajanan yang sehat :

1.  Hindarilah makanan yang berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya. Menurut Ir Chandra Irawan dari Akademi Kimia Analis (AKA) Bogor, jajanan ,seperti kerupuk, mi, snack, atau es krim yang berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan sudah ditambahi zat pewarna yang tidak aman.

2.  Cicipi rasanya. Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, misalnya sangat gurih dan membuat lidah bergetar. ”Biasanya lidah kita cukup jeli membedakan mana makanan yang aman dan yang tidak,” katanya.
3.  Baui aromanya. Bau apek atau tengik pertanda makanan itu sudah rusak atau terkontaminasi mikroorganisme.
4.  Amati komposisinya. Jadilah konsumen cerdas dengan membaca secara teliti kandungan bahan makanan yang ada. Bila ingin membeli produk impor, pastikan produknya sudah terdaftar dan memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan yang bisa dicermati dari label dalam kemasan.

5. Perhatikan teksturnya. Tekstur makanan bisa menandakan kesegaran makanan. Makanan yang sudah berubah warna, apalagi berjamur, menandakan produk yang sudah kedaluwarsa. Hal ini akan mempengaruhi kecerdasan anak.

Membuat Jajanan Sehat Untuk Anak - anak kita.



Silahkan sobat tinggalkan komentar jika dirasa ada informasi yang sobat butuhkan

2 comments:

  1. makasih banyak atas atas infonya. semoga kita mendapat manfaat dari informasi ini, agar kita bisa jajan di luar

    ReplyDelete
  2. Maksih banyak atas tipsnya,,sangat bermanfaat sekali,,apalagi sekarang banyak jajanan yang kurang berkualitas :(

    ReplyDelete